Sevens – 2nd Gen. – Chapter 3


Aria Lockwarde


===

Meninggalkan kota Dalien, dan berjalan ke sebuah tempat sekitar satu jam jauhnya, kami…

Novem, Zelphy-san, Aria, dan aku melawan monster.

Dari tempat dekat dengan hutan, wujud dari monster yang menghuni area itu muncul.

Berbahaya memasuki hutan untuk bertarung, tapi di tempat terbuka dengan sedikit hambatan, kami berempat… yah, sebenarnya, kami bertiga, bisa menangani entah bagaimana.

“Lyle-sama, persiapan selesai.”

Novem menyelesaikan persiapannya, dan aku menyayat goblin yang mendekat dengan sabre-ku.

Lengan kanannya, yang sebelumnya menggenggam sebuah pentungan, melayang di udara, selagi goblin itu melompat ke belakang untuk mundur.

“Lakukan, Novem!”

Saat aku memberikan perintah, Novem mengaktifkan sihirnya.

Ice Spear!

Dari permukaan tanah, jarum-jarum es bermanifestasi satu demi satu dan menghujani para Goblin.

Kami memasuki hutan untuk dengan sengaja menghasut(TLnote: incite) mereka. Seperti itulah, kami memprovokasi dan memancing keluar monster-monster hutan.

Kami akan bertarung sebagai sebuah kelompok melawan monster-monster yang keluar. Tapi untuk tujuan ini, kami perlu seseorang untuk bertindak sebagai umpan. Ini sudah jelas, tapi Zelphy-san takkan mengulurkan tangan.

Sebagai seorang penasihat, dia akan melangkah kalau kami mencoba melakukan sesuatu yang diluar kemampuan kami.

Dan jika nyawa kami dalam bahaya, dia akan mengulurkan tangan. Itulah tugas Zelphy-san.

Peran umpan diterima olehku.

Biasanya, aku akan memasuki hutan, membuat suara-suara gaduh, dan memancing mereka keluar… akan tetapi, aku punya Skil para leluhurku.

Milik Generasi Keempat terus terang mengagumkan.

Dia mulai menjelaskan Skil-nya sendiri.

Untuk suatu alasan, gambaran dirinya mendorong ke atas kacamatanya turun ke pikiranku.

『Itu hanyalah peningkatan kecepatan pergerakan, dan itu normalnya cukup ramah-pengguna. Itu adalah satu yang memerlukan jumlah Mana yang lebih rendah daripada lainnya, dan untuk Lyle yang sekarang, bebannya tidak sebanyak itu.』

Kedua menyaksikan pertarunganku dan memberikan beberapa saran.

『Kau bisa mewaktukan penggunaanmu atas Full Over, untuk secara sementara mendapatkan akses pada【Speed】milik Generasi Keempat… Itu menyakitkan bahwa kau tak bisa menggunakan Skil lain secara bersamaan saat kau melakukan itu, tapi.』

Kalau aku mencoba menggunakannya dengan Skil Kelima, Mana-ku akan mengering.

Dengan beberapa istirahat di sana-sini, aku melakukan pencarian di area untuk musuh, dan memancing keluar goblin yang tampak mudah untuk dikalahkan.

Bagian dalam hutan sulit bagiku, tapi menggunakan Skil Keempat, bisa untuk keluar. Bahkan di sebuah lingkungan tidak familiar, itu menghasilkan pergerakan kecepatan yang cukup untuk menghindari musuh.

Dengan pijakan tempat yang buruk, itu cukup penyelamat.

Di atas itu, saat di dalam hutan, aku bisa melawan monster tunggal sendirian.

Untuk sekarang, daripada mengumpulkan material, aku ingin mengalahkan Monster untuk mengalami Perkembangan sesegera mungkin.

Pertarungan berakhir, dan aku melihat sekeliling.

“Novem, kau sebaiknya istirahat. Aku akan serahkan pengawasan padamu, Aria… Aku akan berkeliling dan mengumpulkan material.”

Satu-satunya hal yang bisa benar-benar didapat dari goblin adalah perlengkapan yang mereka miliki dan batu sihir.

Aku sudah dengar kisah-kisah membuat hal-hal dengan kulit mereka, tapi ada beberapa batasan psikologis saat aku harus melucuti monster berwujud mirip manusia.

Itu juga dalah bukti bahwa kami belum terbiasa dengan pekerjaan ini.

Melihat salah satu siklus kerja kami, Zelphy-san memberikan beberapa tepuk tangan.

“Kalian telah menjadi cukup terampil, bukan? Kalian punya seorang magician(TLnote: penyihir) dan healer(TLnote: penyembuh) pada Novem, tapi itu adalah peran yang cukup penting. Fakta bahwa kalian punya seorang vanguard(TLnote: garda depan/orang yang berada di depan dalam formasi bertarung) untuk melindunginya juga penting.”

Zelphy-san memuji Aria, tapi orangnya sendiri mengarahkan matanya ke tanah(TLnote: maksudnya menunduk).

Dia mungkin mengerti siapakah yang paling mudah di sini.

“Pergerakanmu telah menjadi lebih baik daripada sebelumnya, jadi kita teruskan seperti ini untuk sekarang. Normalnya, kita akan menyimpan beberapa dana sekitaran waktu ini dan bersiap untuk pekerjaan selanjutnya, dan itulah rencana awalnya, tapi… kalian sedikit kaya. Kita bisa menunggu sedikit lagi sebelum meneruskan.”

Kekayaan yang dia bicarakan adalah dari memeras sang Penguasa dan mengalahkan para bandit.

Dengan mengubah simpanan para bandit itu menjadi uang, kami mengamankan beberapa dana. Saat ini, kami bisa benar-benar hidup tanpa bekerja untuk sementara waktu, tapi seperti yang diperkirakan, itu tidak bagus.

Karena hal itu, aku disebut Lyle bangsawan tak berguna di kota Dalien.

(Meskipun aku memang dengan sengaja menyebabkan hal itu, itu cukup menjengkelkan.)

Aku mentolerir nama itu, tapi itu akan menyebalkan kalau bahkan tindakanku mengarah seperti seorang bangsawan tak berguna.

Aku mendekati Goblin-goblin yang telah tercabik-cabik oleh Tombak Es untuk mengumpulkan batu sihir dan perlengkapan mereka.

Tapi saat aku melakukan itu, Aria menepuk bahuku.

“Aku akan lakukan, jadi Lyle, berjagalah.”

“Eh? Tapi…”

Saat aku menatapnya, aku melihat bahwa mungkin dia membenci ketidakbergunaannya sendiri,  jadi dia ingin paling tidak menangani pengumpulan.

Zelphy-san menggaruk wajahnya dan memberi sikap seakan untuk menyerahkannya padaku. Sama, Novem hanya melihatku.

Lakukan sesukamu, adalah apa yang mereka mungkin maksudkan.

Saat itu, aku berpikir aku akan mendengar bentakan dari Pertama yaitu, ‘Jangan membuat Aria-chan memaksakan dirinya sendiri!’ tapi suaranya tidak keluar dari Jewel.

Sebagai gantinya…

『Lyle, mengawasi juga adalah peran esensial. Saat waktunya datang, kau sebaiknya menjaga Aria, yang masih punya cukup tenaga untuk bergerak hingga sepenuhnya, untuk mengawasi. Setelah kau mengumpulkan batu sihir itu, kau juga bisa istirahat, Lyle.』

Itulah respon Kedua.

Saat aku dengan seksama menatap wajah Aria dan ragu-ragu unuk bicara, Kedua melanjutkan.

『… Saat dia bahkan tak bisa melakukan tugas mengawasi dengan memuaskan, jangan biarkan dia mengambil bahkan lebih banyak peran. Kau memberi dia sebuah tugas penting, dan dia berkata padamu untuk ganti karena dia tidak puas, bukan? Pemimpin kelompok ini bukanlah Novem ataupun Zelphy. Itu kau. Kalau kau tidak teguh, kau akan menjadi tak berguna sebelum kau mengetahuinya.』

Merasa puas dengan pendapat Kedua, aku menyerahkan pengawasan pada Aria.

“… Aku yang akan melakukan pengumpulan. Aku akan serahkan kau untuk mengawasi, Aria.”

Saat aku mengatakan itu, dia membuat wajah kecewa.

Generasi Ketiga bicara.

『Aku bisa mengerti perasaanya! Perasaan ingin bekerja keras, tapi tak ada apapun untuk dikerjakan semacam itu. Aku tidak berpikir dia sebenarnya membenci mengawasi, tapi.』

Tapi kedudukan Kedua tidak berubah.

Meskipun dia punya sikap baik pada Novem, Kedua tak memiliki emosi semacam itu pada Aria.

Aku tidak berpikir dia membencinya atau apapun, tapi dia ingin Aria untuk memenuhi perannya.

“Aria.”

Saat aku memanggilnya, dia mengeluarkan bisikan afirmasi dan kembali ke posnya.

Setelah mengambil nafas dalam, aku memulai pekerjaan yang aku belum terbiasa yaitu mengambil batu sihir dari goblin.

Setelah memasuki hutan sebagai umpan lagi, aku mengkonfirmasi sekelilingku.

Mengaktifkan sebuah Skil, aku bisa merasakan respon dari beberapa monster musuh.

“Ada banyak Goblin. Juga kelinci bertanduk, aku rasa? Itu yang paling melimpah di dekat sini.”

Saat aku mengatakan itu, nada suara Pertama dan yang lainnya berubah.

『Kelinci bertanduk, kau bilang!? Bunuh mereka! Musnahkan mereka. Bantai mereka tanpa satupun tersisa!』

Kedua juga sama.

Ruang diantara pepohonan sempit, dan selagi aku memotong gulma(TLnote: weeds) dengan sebuah belati untuk terus maju, dia berteriak.

『Lenyapkan hama membahayakan itu! Jangan tinggalkan satupun berdiri! Tak ada simpati tersimpan untuk mereka!』

Ketiga tidak memberikan kesan santainya yang biasanya.

Kedengkian(TLnote: maliciousness) yang dia terkadang tunjukkan menutupi keseluruhan dirinya.

『Hahaha… Lyle, untuk melindungi ladang, meninggalkan bahkan satu itu terlalu berlebihan. Berbahagialah, Lyle, kau telah menemukan beberapa makanan untuk Perkembanganmu. Para petani akan bahagia karena ladang mereka takkan dirusak. Yap, itu semua positif di sini.』

Karena berkeliling menjadi umpan, aku sendirian, jadi aku bisa mengeluarkan suaraku…

“Kalian bersikap agak mengerikan. Apa kalian benar-benar sebenci itu pada kelinci bertanduk?”

Pertama melangkah kedepan sebagai perwakilan untuk menjawab.

『Seberapa banyak kerusakan kau pikir yang ladang kami terima karena makhluk itu!? Kalau kau menemukan mereka, maka kejar mereka hingga ujung bumi untuk mengirimkan finishing…』

Tapi ada satu eksistensi di luar sana dengan pendapat berbeda.

Yang tak terkira, itu adalah Kelima.

『… Bukankah itu tak apa-apa? Kau sebaiknya biarkan saja mereka. Lihat, kecuali kau menyerang mereka, mereka taakkan berusaha menyerangmu atau apapun.』

Aku sedikit terkejut dari sisi Kelima yang mengejutkan itu, tapi yang lainnya berbeda.

Khususnya Pertama, Kedua, dan Ketiga yang mengurusi ladang. Amarah mereka luar biasa.

『Oh benar, kau menganggap mereka imut, ya kan!? Saat aku melihat bulu(TLnote: fur=bulu binatang, walaupun lebih tepat dan sebenarnya itu adalah rambut) halus dan lembut mereka, aku memang punya keinginan untuk mengelupas semua itu!!』

『Benar! Seberapa banyak rasa sakit kau pikir yang makhluk itu sebabkan pada kami!?』

『Cari~ dan Hancurkan~!』

Pada amarah ketiganya, Kelima kembali padaku.

『Jangan bercanda! Itu tak ada hubungannya dengan Perkembangan Lyle sama sekali! Lyle, pergi cari monster lain segera!』

Jewel menjadi gaduh, tapi aku sudah memulihkan sedikit Mana selama istirahatku.

Akan tetapi, itu tidak tak terbatas.

“Aku akan senang kalau kalian semua sudah akhiri itu. Kalau aku tumbang di sini, aku pastinya akan mati, kalian tahu!”

Aku komplain untuk membuat diam para leluhur, yang memberikan banyak sinyal adalah kelinci bertanduk.

“Mana-ku telah disia-siakan pada kegaduhan tak berguna.”

Di dekat situ, aku menemukan seekor kelinci bertanduk yang putih dan halus.

Saat aku mendekatinya dengan belati di tangan, itu menyadariku dan berusaha mengintimidasiku dengan gigi tajamnya.

Ukurannya sedikit lebih besar dari bayi, aku rasa? Tatapan di matanya tajam, dan aku tak bisa benar-benar menyebutnya seimut itu.

Tetap waspada padaku, itu menerkam ke depan.

『Menghindar ke pinggir dan tebas itu. Lawanmu bisa berubah posisi di udara.』

Pertama memberikan perintah, dan aku melakukannya.

Itu menghunuskan tanduknya dan melompat padaku, jadi aku melangkah ke pinggir dan menyayatnya selagi itu berlalu. Selagi aku menarik satu garis dengan belatiku, bulu putih itu ternoda dengan darah.

『TIDAAAAAAAAAAAK!!』

Aku mendengar suara teriakan emosional Kelima.

(Awalnya dia memberikan kesan cukup dingin, tapi binatang? Atau mungkin dia suka yang imut-imut?)

Kalau dia menjerit lebih lama lagi. Aku merasa aku akan kehabisan tenaga di tengah hutan.

Menentukan bahwa aku telah melakukan cukup untuk sekarang, aku mengkonfirmasi bahwa kelinci itu sudah mati dan meletakkan bangkainya ke sebuah tas kulit sebelum keluar dari hutan.

Aku meninggalkan hutan dan pergi ke arah titik pertemuan untuk menemukan Novem berdiri dan malambaikan tangannya.

Tapi untuk suatu alasan, sikapnya aneh.

Saat aku mendekat dengan tas kulit di tangan, Aria menangis.

“Apa yang terjadi?”

Aku bertanya Novem, tapi Zelphy-san yang menjawab.

“Ah~ Itu karena aku bilang Aria bisa memainkan sedikit lebih banyak peran aktif. Cuma sedikit.”

Sepertinya sebagai seorang penasihat, Zelphy-san menegurnya.

Sesuatu mungkin terjadi saat aku tidak ada, tapi Zelphy-san bersikap cukup canggung.

『Menegur putri mantan atasan pasti sulit.』

Saat Kedua mengatakan itu, aku memikirkan perasaan Zelphy-san saat dia bagaimanapun juga meletakkan Aria di kelompok untuk menjaganya.

(Aku bertanya-tanya apakah dia tak bisa meninggalkannya. Maksudku, penguasa feudal Ventra-sama memang bilang dia bekerja agar Keluarga Lockwarde boleh tinggal di Dalien, atau semacamnya.)

Zelphy-san adalah seorang petualang yang melakukan kehendak penguasa feudal Ventra-sama.

Biasanya, dia berpetualang selagi dia membuat laporan tentang situasi kota dan guild.

Itu bukan hanya hal buruk, dan itu sebenarnya sesuatu yang mengindikasikan kompetensi Zelphy-san.

Saat kami baru saja datang ke Dalien, guild tidak bisa meninggalkan begitu saja mereka yang sebegitu mencolok seperti kami, jadi mereka memperkenalkan seorang penasihat.

Saat itu, dua anak bangsawan mencurigakan adalah bagaimana kami dikenali oleh mereka.

『Dia limabelas atau enambelas tahun, kan? Itu sulit untuk berurusan dengan mereka di usia itu, tapi latar belakangnya cukup jelas, dan satu-satunya yang bisa dia andalkan adalah Lyle dan Zelphy. Kalau kau berencana untuk menjadi kelas-satu, maka dia akan menjadi kekuatan bertarung yang berharga, tapi.』

Pada pendapat Kedua, Pertama tidak menyela kali ini.

Akhir-akhir ini, frekuensi ledakan(TLnote: outburst, pelepasan emusi kuat yang secara tiba-tiba) telah… menjadi jauh lebih rendah dari sebelumnya.

(Apa dia sudah sedikit mengakuiku?)

『Meski begitu, ini buruk. Dianya sendiri mulai berpikir usahanya tak berbuah. Bagaimana kalau kita berikan fololw-up untuk Novem.

Kedua memberikan pendapatnya dengan sembrono, tapi aku berpikir bahwa para wanita sudah bersatu dan mengatakan apa yang mereka ingin katakan.

“Kalau begitu, apa yang akan kau lakukan untuk hai ini, Lyle?”

Mungkin untuk mengubah suasana, Zelphy-san menanyakan pendapatku.

Di sana, Aria meminta pembaharuan.

“Aku akan jadi umpan berikutnya! Jadi kita lanjutkan. Aku belum benar-benar melakukan apapun hari ini, dan…”

Mendengar pendapatnya, Kedua memberikan beberapa perintah.

Tidak sebagai seorang petualang, tapi seseorang yang punya pengalaman memimpin orang-orang, aku bertaruh.

『Kita kembali. Aku bisa melihat keletihan terlihat pada dirimu dan Novem. Kau tak bisa menganggap Zelphy sebagai bagian dari pasukanmu, dan Aria yang keras kepala di luar pertanyaan. Apa lagi, kau sepertinya telah menyelesaikan kuota satu harimu.』

Kedua melihat pada pasukan kami dan memberitahuku untuk kembali.

Pendapat pribadiku juga sama.

Tentu saja, itu karena kelelahanku sendiri cukup parah.

(Kalau mereka tidak mulai berisik dalam perjalanan, aku akan mungkin baik-baik saja untuk sekali jalan, padahal.)

Melupakan kenangan penuh sesal itu, aku memerintahkan untuk kembali.

“… Kita kembali. Pendapatan kita cukup untuk hari ini.”

Saat aku mengatakan itu, Zelphy-san tampak sedikit lega.

Mungkin dia berpikir aku akan mengusulkan kami untuk terus maju.

Novem tak menunjukkan oposisi.

Dia tidak menunjukkan keletihannya, tapi mungkin karena tensi pertarungan, pergerakannya agak kuyu.

Akan tetapi, Aria berbeda.

“Tunggu! Aku masih bisa teruskan. Aku akan ambil peran memancing!”

Zelphy-san menghela nafas dalam, dan Kedua bicara.

『Lyle, kau menyatakan mundur. Buat Aria puas dengan itu.』

(Kau sadar ini pertama kaliku dengan sesuatu seperti ini, kan…)

Meskipun aku tidak mau, apa boleh buat.

Kegagalan apapun dihasilkan dari keletihan akan mempengaruhi tindakan kami nantinya.

Juga, kalau kami kembali sepenuhnya kelelahan, itu akan jadi neraka kalau kami menemui monster dalam perjalanan.

“Novem dan aku sudah di batas kami. Kami mungkin akan sepenuhnya kelelahan di saat kami kembali. Jadi aku ingin kembali dan bersiap untuk besok.”

Saat aku mengatakan itu, Aria terdiam.

Dia kemungkinan mengerti bahwa itu tidak mungkin baginya untuk melanjutkan sendirian.

Dia mengerti, tapi aku melihat ekspresi tidak puasnya.

“Hei, ayo sudah mulai b’rgerak. Konfirmasi barang-barang kalian dan cepatlah!”

Bersegera pada kata-kata Zelphy-san, kami segera memulai persiapan untuk kembali ke kota Dalien.

Di sana, aku mendengar bisikan Pertama padaku.

『Lyle, mampirlah sebentar hari ini. Aku ada sesuatu untuk dibicarakan denganmu.』

Itu pastinya tentang Aria. Memikirkan itu, aku menyentuh Jewel menggantung di leherku untuk memberikan jawaban.

Melihat sekeliling, aku melihat bahwa Novem mengarahkan matanya pada Aria kadang-kadang.

Dia tidak melotot atau apapun, tapi dia hanya melihatnya untuk sesaat, sebelum mengembalikan bidang pandangannya ke tasnya.

Itu terlihat seperti dia berencana untuk pergi.

(Bagaimana sebenarnya Novem memandang Aria?)

Aku hanya penasaran tentang perasaan Novem.

===


 

Tinggalkan komentar